logo Kompas.id
HiburanKencang, atau Tidak Sama...
Iklan

Kencang, atau Tidak Sama Sekali

Lewat album ”72 Seasons”, Metallica mau mengulang kegilaan ”thrash metal” era sebelum album Metallica alias Black Album (1991). Tetapi, bahan bakarnya bukan lagi bir atau vodka, melainkan teh ”earl grey”.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
· 1 menit baca
Band rock Metallica beranggotakan basis Robert Trujillo (paling kiri) penyanyi dan gitaris James Hetfield serta <i>drummer </i>Lars Ulrich tampil di panggung M27 World Tour di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Kamis (27/4/2023).
ANP/AFP/PAUL BERGEN

Band rock Metallica beranggotakan basis Robert Trujillo (paling kiri) penyanyi dan gitaris James Hetfield serta drummer Lars Ulrich tampil di panggung M27 World Tour di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Kamis (27/4/2023).

Pada Juli 1983, Metallica mengeluarkan album perdana ’Em All. Lagu-lagu di album itu menggambarkan citra mereka sebagai pemuda biang kerok, tukang bikin onar, dan sulit dihentikan. Rentang 40 tahun kemudian, band yang sama merilis album studio kesebelas, 72 Seasons, tentang kerapuhan psikologis. Kecepatannya hanya berkurang sedikit.

Lewat album pertama itu, Metallica meletakkan dasar formula thrash metal mereka. Kuartet asal Bay Area, San Francisco, AS, ini, memadukan kecepatan Venom dan Motorhead yang ugal-ugalan. Hasilnya jelas di lagu ”Whiplash”, yang bikin pendengarnya seperti terpecut.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan