logo Kompas.id
HiburanMenerawang Napas Terakhir
Iklan

Menerawang Napas Terakhir

”Napas Terakhir” memiliki perpaduan seni instalasi dan video animasi dari hasil perekaman aktivitas fitoplankton sebagai preparat mikroskopis. Video mikroskopis itu dari hasil pembesaran 400 kali.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
· 1 menit baca
Perupa Indah Arsyad menggelar pameran tunggal bertajuk Ocean Whispers di Cemara 6 Galeri, Jakarta, Selasa (11/4/2023). Pameran menampilkan dua instalasi video <i>Glory of the Land</i> (2021) dan <i>The Ultimate Breath</i> (2022) dan karya digital <i>print</i> yang menempatkan lautan sebagai subyek yang menyuarakan berbagai perubahan semesta pada masa mendatang.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Perupa Indah Arsyad menggelar pameran tunggal bertajuk Ocean Whispers di Cemara 6 Galeri, Jakarta, Selasa (11/4/2023). Pameran menampilkan dua instalasi video Glory of the Land (2021) dan The Ultimate Breath (2022) dan karya digital print yang menempatkan lautan sebagai subyek yang menyuarakan berbagai perubahan semesta pada masa mendatang.

Pengalaman kesulitan menghirup oksigen ketika terserang Covid-19 di awal 2020 menginspirasi perupa Indah Arsyad (58) menciptakan karya seni media baru yang cukup unik. Ini berawal ketika Indah membayangkan bumi tanpa oksigen. Indah pun menerawang napas terakhir makhluk di bumi.

Hal pertama yang dikerjakan Indah yaitu berusaha mengetahui asal muasal oksigen. Pengetahuan umum kita menunjukkan oksigen sebagai hasil fotosintesis tumbuhan di darat. Indah terus merisetnya. Ternyata oksigen dari tumbuhan di darat hanyalah mengisi 20 persen atau seperlima oksigen di bumi. Selebihnya, 80 persen oksigen dihasilkan dari fotosintesis fitoplankton di laut.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan