Pertunjukan Teater
Kebaikan dan Kejahatan yang Relatif
Tokoh-tokoh drama tersebut memutarbalikkan kebaikan dan kejahatan yang menjadi relatif dalam dunia nyata. Betapa kebajikan belum tentu menang saat dihadapkan dengan kekuasaan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F09%2Fe23957b7-8169-40b1-8169-3d2be734f955_jpg.jpg)
Kelompok Theatre Company Shelf dari Jepang mementaskan "Rintrik" dalam rangkaian Lebaran Teater di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (9/12/2022). "Rintrik" (Hati yang Terhunjam) diadaptasi dari cerpen karya Danarto yang mengisahkan seorang wanita tua buta bernama Rintrik yang tinggal di sebuah lembah yang menjadi tempat pasangan muda membuang bayi mereka.
Theatre Company Shelf asal Jepang menggelar ”The Pierced Heart” atau ”Rintrik” di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Pertunjukan selama lebih kurang satu jam itu menarasikan lakon asal Indonesia sekaligus keluwesan kerabat kerjanya mengalihwahanakan karya tersebut.
Hujan, angin kencang, dan petir yang melengking memicu kecemasan warga. Sekencang-kencang suara mereka, geledek yang memecah terus saja menelannya. ”Kami kalah. Kami menyerah. Kami pasrah,” ujar mereka berulang-ulang dengan bahasa Jepang.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 18 dengan judul "Kisah Kebaikan dan Kejahatan yang Relatif".
Baca Epaper Kompas