Iklan
Bali, Wisata dan Simalakama
Sisi romantis saya mengangankan manusia Bali yang berkarya demi Yang Maha Kuasa dan melayani kebutuhan turisme sebagai bonus. Namun, sisi realistis saya menginginkan saudara sebangsa di Bali hidup berkecukupan.
Saya kembali ke Bali bulan lalu setelah pandemi berjalan lebih dua setengah tahun. Mendarat seminggu sebelum acara puncak G20, saya melihat Bali yang sudah lebih sibuk dibandingkan dengan cerita dan dokumentasi teman yang ke Bali pada dua tahun pertama merebaknya Covid.
Tetapi, tetap tidak seramai Bali sebelum pandemi.