logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊLedakan Euforia Tontonan...
Iklan

Ledakan Euforia Tontonan Selepas Pandemi

Pembatasan mobilitas selama pandemi Covid-19 meletup ketika beragam acara digelar kembali. Salah penanganan bisa berujung celaka. Pemahaman psikologi massa perlu untuk menjamin kenyamanan menonton.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI, DWI AS SETIANINGSIH, RIANA A IBRAHIM
Β· 1 menit baca
Kemunculan <i>boyband </i>asal Korea Selatan, NCT 127, dalam konser NCT 127 2ND Tour Neo City: Jakarta-The Link disambut histeris para penggemarnya di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (4/11/2022) malam.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Kemunculan boyband asal Korea Selatan, NCT 127, dalam konser NCT 127 2ND Tour Neo City: Jakarta-The Link disambut histeris para penggemarnya di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (4/11/2022) malam.

Seiring meredanya pandemi Covid-19, muncul euforia massa pada tontonan langsung. Arena olahraga, festival, dan konser menjadi sasaran massa untuk melepaskan semua tekanan yang dirasakan selama pandemi. Penyelenggara tontonan pun mesti susah payah mengendalikan ledakan euforia massa.

Kabar tidak sedap terkait kerumunan massa datang beruntun sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober. Belum genap satu bulan dari kejadian itu, meledak tragedi Itaewon, Korea Selatan. Lebih dari 150 orang tewas di tengah malam perayaan Halloween di pusat hiburan di kota Seoul itu. Mereka kehabisan napas akibat berdesak-desakan dalam kerumunan massa di sebuah jalan sempit. Dua hari kemudian, 11 penonton tewas terinjak-injak dalam konser musik di Kongo.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan