logo Kompas.id
โ€บ
Hiburanโ€บManunggalitas Rasa, Manusia,...
Iklan

Manunggalitas Rasa, Manusia, dan Alam Semesta

Pandemi, tahun politik, krisis ekonomi, korupsi, kerusakan lingkungan, birokratisasi, hingga kekerasan seksual masih merundungi. Penari-penari Indonesian Dance Festival 2022 memotret beragam persoalan dengan kepekaannya.

Oleh
DWI BAYU RADIUS, ELSA EMIRIA LEBA, NAWA TUNGGAL
ยท 1 menit baca
โ€E-Pal (Game, Dance, or Sport) karya Ferrry Alberto Lesar dari Manado dipentaskan dalam Indonesian Dance Festival 2022 di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jakarta, Senin (24/10/2022). E-Pal adalah proyek koreografi yang mengadopsi konsep tubuh dalam arena permainan anak-anak. Salah satu pengalaman kolektif saat masa anak-anak dimunculkan melalui permainan gobak sodor dan bentengan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

โ€E-Pal (Game, Dance, or Sport) karya Ferrry Alberto Lesar dari Manado dipentaskan dalam Indonesian Dance Festival 2022 di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jakarta, Senin (24/10/2022). E-Pal adalah proyek koreografi yang mengadopsi konsep tubuh dalam arena permainan anak-anak. Salah satu pengalaman kolektif saat masa anak-anak dimunculkan melalui permainan gobak sodor dan bentengan.

Para koreografer menyajikan karya dengan lebih optimistis dalam festival tari kontemporer yang tergolong paling langgeng, Indonesian Dance Festival atau IDF 2022. Mereka tak kehilangan kekritisan seraya tetap tak kehilangan kepekaan indrawinya.

โ€Bencong... bencong...,โ€ ujar Ferry Alberto Lesar menirukan sorakan anak-anak saat menyaksikan transpuan melintas, Senin (24/10/2022). Penonton tergelak. Ironi sebenarnya, lantaran potret tersebut merepresentasikan transpuan yang masih lekat dengan sosok ganjil. Terminologi bencong tak bisa disangkal masih dianggap lucu bagi sebagian publik sebagai stigma.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan