logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊMerayakan Dunia Pak Wi
Iklan

Merayakan Dunia Pak Wi

Sebagai seorang dengan skizofrenia, Pak Wi mungkin harus ditemani seumur hidupnya. Tetapi suatu saat mungkin dia akan melepaskan diri, perjalanan berkeseniannya sendiri.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA, BUDI SUWARNA
Β· 1 menit baca
Lukisan Dwi Putro yang dilukis saat Asian Para Games 2018 kembali dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Kota Jakarta, Rabu (12/10/2022). Pameran Tunggal rdua Trilogi Kenyamanan ini merupakan karya kolaborasi dua artis, yakni Dwi Putro dan Nawa Tunggal. Keterbatasan yang dimiliki Dwi Putro tidak mengendurkan semangat berkeseniannya. Bersama Nawa Tunggal, kali ini Dwi Putro memamerkan sekitar 60 karya lukisan yang dibuat dari tahun 2014 sampai 2022. Hampir seluruh karyanya dibuat menggunakan cat akrilik di atas media kanvas.
FAKHRI FADLURROHMAN

Lukisan Dwi Putro yang dilukis saat Asian Para Games 2018 kembali dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Kota Jakarta, Rabu (12/10/2022). Pameran Tunggal rdua Trilogi Kenyamanan ini merupakan karya kolaborasi dua artis, yakni Dwi Putro dan Nawa Tunggal. Keterbatasan yang dimiliki Dwi Putro tidak mengendurkan semangat berkeseniannya. Bersama Nawa Tunggal, kali ini Dwi Putro memamerkan sekitar 60 karya lukisan yang dibuat dari tahun 2014 sampai 2022. Hampir seluruh karyanya dibuat menggunakan cat akrilik di atas media kanvas.

Dwi Putro Mulyono Jati alias Pak Wi (59), pelukis dengan skizofrenia residual, memamerkan 60-an lukisan terbarunya di Bentara Budaya Jakarta. Pameran ini merupakan hasil kolaborasi Pak Wi dengan adiknya, Nawa Tunggal, yang menemani perjalanan kreativitas Pak Wi menyusuri dunia sunyinya selama setidaknya dua dekade.

Pameran bertajuk Pameran Tunggal Berdua Trilogi Kenyamanan ini menggambarkan fase baru perjalanan Pak Wi dalam dunia lukis. Kolaborasi dengan Nawa Tunggal itu telah berjalan delapan tahun.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan