logo Kompas.id
HiburanTeater, Atraksi Visual,...
Iklan

Teater, Atraksi Visual, Bebunyian, dan Kata

Audiens ”Under the Volcano” tenggelam dalam interpretasinya masing-masing. Personifikasi, hiperbola, alegori, atau metafora dengan bebas berputar dalam benak. Ibarat lukisan abstrak, setiap penonton bebas menafsirkannya.

Oleh
DWI BAYU RADIUS
· 1 menit baca
 Pementasan teater bertajuk <i>Under the Volcano</i> oleh Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Jumat (26/8/2022). Dalam pertunjukan tersebut, sutradara Yusril Katil mengangkat tema bencana alam yang terinspirasi dari <i>Syair Lampung Karam</i> karya Muhammad Saleh yang ditulis pada 1883.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pementasan teater bertajuk Under the Volcano oleh Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Jumat (26/8/2022). Dalam pertunjukan tersebut, sutradara Yusril Katil mengangkat tema bencana alam yang terinspirasi dari Syair Lampung Karam karya Muhammad Saleh yang ditulis pada 1883.

Pertunjukan Under the Volcano tak banyak mengumbar verbalisasi, tetapi audiensnya justru dibebaskan dari belenggu dialog yang infleksibel. Penonton diperkenalkan dengan syair masa lampau sarat kemanusiaan yang tetap aktual dan kaya nilai sejarah.

Kehidupan semula berlangsung damai. Pasar diramaikan teriakan penjual yang menawarkan dagangannya, ibu renta membawa piring, perempuan muda melintas dengan payung, dan sejumlah pria lincah menari-nari. Gunung Krakatau yang melatari keharmonisan warga tampak tenang.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan