logo Kompas.id
HiburanPalangkaraya Diserang Pantomim
Iklan

pertunjukkan seni

Palangkaraya Diserang Pantomim

Pada mulanya hanya sekadar gerak tubuh, kemudian gerak menjadi potongan arti yang disusun oleh para penonton pantomim. Tanpa bahasa yang keluar dari mulut, pesan mereka dapat.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
Pertunjukan terakhir Abdul Khafidz (31) dari ITBT Palangkaraya setelah melakukan pertunjukan selama 22 hari untuk merayakan Hari Pantomim Sedunia, pada Selasa (12/4/2022) lalu.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Pertunjukan terakhir Abdul Khafidz (31) dari ITBT Palangkaraya setelah melakukan pertunjukan selama 22 hari untuk merayakan Hari Pantomim Sedunia, pada Selasa (12/4/2022) lalu.

Tanpa kata, tanpa ucapan, Abdul Khafidz (31) dari Institute Tingang Borneo Teater (ITBT) Palangkaraya, bergerak ke sana kemari memanfaatkan ruang di Cengkrama Café dan Resto, Selasa (12/4/2022) malam.

Di dalam kafé itu, Khafidz berdiri di dalam sebuah ruangan. Tak ada siapa pun di dalamnya, Khafidz dan penonton dibatasi ruang kaca. Meski ruangan itu cukup luas, Khafids terlihat sesak napas. Ia tergesa-gesa, mendorong-dorong dinding hampa di sekelilingnya. Ia mungkin di dalam peti, kehabisan napas.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 19 dengan judul "Palangkaraya Diserang Pantomim".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan