logo Kompas.id
HiburanMerawat Jejak Perempuan Perupa
Iklan

Merawat Jejak Perempuan Perupa

Para perempuan perupa sebagian besar tidak sekadar mencipta estetika atau keindahan inderawi. Mereka menabalkan kisah kelembutan hidup dan kemanusiaan tersendiri.

Oleh
NAWA TUNGGAL
· 1 menit baca
Pameran seni rupa koleksi Bentara Budaya dengan tema Gores Garis Perempuan di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (14/4/2022). Sebanyak 48 karya dari 46 perupa perempuan yang berasal dari berbagai era dan profesi ini dibuka untuk umum hingga 23 April 2022. Di sebelah kiri, lukisan Wajan Mendidih di Samudera karya Lucia Hartini.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pameran seni rupa koleksi Bentara Budaya dengan tema Gores Garis Perempuan di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (14/4/2022). Sebanyak 48 karya dari 46 perupa perempuan yang berasal dari berbagai era dan profesi ini dibuka untuk umum hingga 23 April 2022. Di sebelah kiri, lukisan Wajan Mendidih di Samudera karya Lucia Hartini.

Bukan termasuk jumlah yang sedikit ketika karya 46 perempuan perupa dari masa ke masa dipamerkan. Ini untuk merawat jejak perempuan perupa sekaligus menimbang persoalan derasnya pemikiran perempuan menerobos belenggu superioritas laki-laki seniman dan sangkar domestik.

Lukisan ”Wajan Mendidih di Samudera” karya perupa Lucia Hartini memantik imajinasi berbagai upaya perempuan menerobos belenggu yang ada. Ini karya yang dibuat pada 1982 dengan medium cat minyak di atas kanvas berukuran 120 sentimeter x 140 cm.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan