Selamatkan Sastra dari Kebangkrutan!
Pemerhati budaya Warih Wisatsana melihat platform digital adalah jawaban dari kenyataan sastra kita yang semakin suram. Sebelum pandemi, hampir tidak ada isu sentral. "Dunia digital seolah menyelamatkan sastra..."
Dunia digital telah menyelamatkan sastra dari kebangkrutan. Banyak terobosan bisa dilakukan ketika daya kreativitas dan festival disusupkan ke bilik-bilik platform baru itu. Di tengah pandemi Covid-19 yang entah kapan akan berakhir, para pegiat sastra memanfaatkan keajaiban dunia digital untuk terus menggairahkan dunia sastra.
Komunitas Sastra Setanggi, yang digagas Nenden Lilis Aisyah, terbentuk melalui Zoom pada 6 Oktober 2020. Komunitas ini dengan lincah menjalin kerja sama dengan komunitas sastrawan Changjak21 yang bermarkas di Korea Selatan. Jarak Indonesia-Korea seolah dilipat begitu saja melalui platform digital.