logo Kompas.id
โ€บ
Hiburanโ€บDuduk dan Angguk-angguk di...
Iklan

Duduk dan Angguk-angguk di Konser Rock

Bagaimana rasanya menonton konser metal, tetapi harus duduk manis di kursi? Pasti kurang afdal. Namun, itulah yang bisa dilakukan di masa pandemi ini daripada tidak bisa menonton sama sekali.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G48NnS6o_2evKveGZb05x4Z_CsU=/1024x668/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F8a70fd21-e5d0-4006-b2da-9faccec0fc5c_jpg.jpg
Kompas

Gelaran Rock in Solo, Apokaliptika: A Journey of Rock In Solo, menghadirkan kolaborasi Down for Life bersama Gamelan Gondrong Gunarto serta Endah Laras yang dilaksanakan secara hibrida di Terminal Tirtonadi Covention Hall, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/12/2021) malam. Pertunjukkan musik cadas yang dihadiri sekitar 500 penonton itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para penonton menyaksikan pertunjukan musik dengan duduk di kursi yang diberi jarak.

Kota Solo yang gerah, tetapi punya akar budaya yang kuat sempat punya warna baru sebagai episentrum musik cadas lewat ritus tahunan bernama Rock in Solo. Rehat sejak 2015, festival itu kembali lagi pada Sabtu (18/12/2021) justru di tengah batasan protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19. Perubahan dimulai dari duduk bersama.

Wabah Covid-19 mengubah banyak hal, termasuk format festival ini. Sebelum pandemi, Rock in Solo hampir selalu diadakan di arena terbuka. Bandnya banyak, belasan sampai puluhan penampil. Penontonnya berdesak-desakan, berjoget menggila di depan panggung sampai belasan ribu orang.

Editor:
Budi Suwarna
Bagikan