”Station Eleven”, Eskapisme Sastra di Dunia Baru
Miniseri ”Stasion Eleven” yang menggunakan alur maju mundur ini mengupas strategi manusia tetap hidup sambil menggali makna hidup dengan sukacita. Seni, terutama sastra, memegang peran penting di dalam proses tersebut.
Bagaimana nasib dunia setelah dihantam pandemi mematikan? Jawaban terburuknya adalah kehancuran manusia dan peradaban modern. Miniseri terbaru HBO, Station Eleven, mengulik sekelompok seniman penyintas pandemi yang mengenang dan membayangkan dunia kembali dengan merayakan karya Shakespeare.
Cerita pasca-apokaliptik fiksi ini bertempat di Toronto, Kanada. Aktris cilik Kirsten Raymonde (diperankan Matilda Lawler) berkenalan dengan seorang penonton, Jeevan Chaudhary (Himesh Patel), setelah pementasan King Lear di sebuah teater. Perkenalan itu terjadi setelah aktor utama Arthur Leander (Gael García Bernal) tiba-tiba meninggal di atas panggung.