logo Kompas.id
HiburanPreman dalam Potret Negeri
Iklan

Preman dalam Potret Negeri

Suka tidak suka, apa yang ditampilkan dalam film ”Preman” menggambarkan sebagian wajah negeri ini. Kita bisa berkaca dari film ini.

Oleh
Riana A Ibrahim
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wrewYftLjddeU2Q4_fuzkH12B5g=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211217FILM02_1639797736.jpg
WWW.PREMANMOVIE.COM

Salah satu adegan film Preman

Mereka bercokol di setiap kantong masyarakat. Katanya melindungi, tapi yang terjadi mereka justru menebar ancaman dan ketakutan. Lebih kuat atau berkuasa memang memuaskan, terlebih di tengah kesenjangan dan kemiskinan yang berputar bak lingkaran setan.

Preman adalah partikelir; swasta, bukan tentara; sipil, sebutan kepada orang jahat (penodong, perampok, pemeras, dan sebagainya). Setidaknya itu yang muncul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ketika menelusuri kata ”preman”. Definisi ini pula yang muncul sebagai pembuka film Preman besutan sutradara Randolph Zaini. Namun, benarkah demikian? Bisa ya, bisa juga tidak. Yang pasti film ini bukan pleidoi bagi para preman.

Editor:
Budi Suwarna
Bagikan