PENTAS MUSIK
Jazz Gunung dengan Alih Cara dan Ciri
Jazz Gunung Bromo kembali hadir dalam format pentas langsung di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Berbagai cara penerapan protokol kesehatan ketat diterapkan panitia untuk menjamin keselamatan semua pihak.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210925RZF60_1632584325.jpg)
Grup The Jamās tampil dalam Jazz Gunung Bromo 2021 yang diselenggarakan dalam masa pandemi di amfiteater Jawa Jiwa Resort di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021). Pergelaran langsung pertama di tengah pandemi ini menampilkan Janapati, Ring of Fire Project bersama Fariz RM, The Jamās, Dua Empat, dan Surabaya Pahlawan Jazz. Even ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat di bawah monitor Satgas Covid Provinsi Jawa Timur yang dihadiri 500 pengunjung atau 25 persen dari kapasitas tempat pertunjukan.
Sudah lebih dari satu setengah tahun wabah Covid-19 membungkam segala acara yang mengumpulkan orang banyak. Belakangan, kasus aktif cenderung melandai di berbagai tempat di Indonesia. Kawasan wisata Gunung Bromo, tepatnya di Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim, tergolong PPKM level 2. Kondisi ini memungkinkan perhelatan tahunan Jazz Gunung Bromo kembali berkumandang, tetapi dengan ārumusanā tertentu.
Hawa dingin, suara-suara alam, juga kabut masih setia menemani pergelaran Jazz Gunung Bromo (JGB) di Jiwa Jawa Resort pada Sabtu (25/9/2021). āPengisi acara tetapā itu seperti riang menyambut kembalinya langgam jazz ke kawasan masyarakat Tengger ini. Tahun sebelumnya, acara ini dihelat dalam dua metode; pertunjukan langsung di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, dengan segelintir penonton, juga rekaman video yang ditayangkan di Youtube.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Jazz Gunung dengan Alih Cara dan Ciri".
Baca Epaper Kompas