logo Kompas.id
HiburanNirvana, Terserah, Tak Masalah
Iklan

Nirvana, Terserah, Tak Masalah

Kegemilangan itu membahagiakan Cobain sesekali. Selepasnya, dia larut dengan kesedihan lama: trauma perpecahan keluarga, hubungan asmara yang tak pernah stabil, serta iritasi usus besar.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gpL9Sc9FJJkE1ybi-mL7-vOR7zM=/1024x665/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F6b3ead21-5b1e-4bcf-850b-60e948d3b04e_jpg.jpg
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI

Beberapa album Nirvana, dari paling kiri adalah Nevermind keluaran 1991, Incesticide (1992), In Utero (1993), dan Nirvana MTV Unplugged in New York (1994). Sepanjang tujuh tahun kariernya, band yang dibentuk Kurt Cobain dan Krist Novoselic ini menghasilkan tiga album studio serta sejumlah album live dan kompilasi.

Judul ini diterjemahkan dari larik ”Oh well, whatever, nevermind” yang ada di lagu ”Smells Like Teen Spirit” yang jadi roh album Nevermind, album kedua Nirvana yang dirilis 30 tahun lalu. Sikap masa bodoh menemani keresahan kaum muda kala itu. Albumnya mengubah lanskap musik rock. Tapi, pentolannya, Kurt Cobain, tetap murung hingga akhir hayatnya.

Popularitas Nirvana perlahan naik berkat album perdana Bleach (1989) rilisan label rekaman lokal Sub Pop. Gaungnya makin membesar ketika mereka melepas singel susulan ”Sliver” pada 1990.

Editor:
budisuwarna
Bagikan