logo Kompas.id
HiburanCerita Kecil Para Penghayat...
Iklan

Cerita Kecil Para Penghayat God Bless

Konser 48 Tahun God Bless: Mulai Hari Ini melibatkan banyak musisi lintas generasi. Selain para penampil itu, God Bless juga berpengaruh besar pada penggemar lain, yang lantas mengabdikan hidupnya pada musik rock.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI DAN DWI BAYU RADIUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-j0HyE1GX5MAAQhhDS8ukfuaYdU=/1024x623/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F6a996bae-3ea9-4fa4-ad52-1c12039884ce_jpg.jpg
Kompas/Johnny TG

Suasana konser grup band legendaris God Bless dalam Djarum Super God Bless Tour 1997 di Bengkel Night Park, Jakarta. God Bless dalam penampilannya tetap memperhitungkan hal-hal yang atraktif. Dalam salah satu penampilannya, grup ini membuka pertunjukan dengan semburan-semburan api di bibir panggung dan ledakan-ledakan kembang api. Berkiprah selama 48 tahun, God Bless memberi pengaruh penting bagi para penggemarnya yang juga bermusik.

Band rock God Bless gemilang berkiprah selama 48 tahun. Mereka menuai penggemar fanatik, yang juga bertarung di arena musik. Baik lagu-lagu God Bless maupun para personelnya tertoreh selamanya dalam karya para ”yunior” mereka ini. Mereka menghayati God Bless dengan caranya sendiri.

Dari lapak kaset di depan sebuah toko kelontong di sekitar pasar kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Doddy Hamson kecil menemukan jati dirinya. Bocah berumur 11 tahun itu menimang kaset bersampul coklat kekuningan dengan tulisan ”Raksasa” di sisi bawah dan logo God Bless di sudut kiri atas. Itu album idamannya sejak tersirap lagu ”Kehidupan” di layar TVRI setahun silam. Tak perlu berlama-lama, sikat!

Editor:
budisuwarna
Bagikan