logo Kompas.id
HiburanDi Era ”Streaming”, Cerita...
Iklan

Di Era ”Streaming”, Cerita Otentik Menjadi Kekuatan Film

Seiring hadirnya medium ”streaming”, pembuat film tidak perlu bernafsu membuat film yang bisa diterima masyarakat global. Pembuat film justru perlu melihat kembali kisah-kisah otentik yang ada di sekitarnya.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ov6B4-qyJxYDEAYGs2dppQFwHZU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210326PRI18_1617196083.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Muhammad Yazid (atas) berlatih aksi bela diri untuk film laga di Studio Piranha Stunt Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). Muhammad Yazid adalah salah seorang pendiri Piranha Stunt Indonesia. Pandemi Covid-19 yang memukul industri film di Tanah Air berdampak kepada para aktor pemeran figuran dan pengganti.

JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran platform streaming membuat film dari berbagai negara dapat diakses penonton di seluruh dunia. Fenomena ini turut memicu banjir konten. Agar bisa bersaing, film perlu mengedepankan cerita otentik lokal guna menarik minat penonton global.

SEA Content Director Netflix Malobika Banerji mengatakan, terdapat miskonsepsi mengenai cara membuat sebuah film agar menjadi fenomena global. Pembuat film sesungguhnya tidak perlu berkarya dengan pola pikir bahwa film yang dibuat  harus menyasar pasar global.

Editor:
budisuwarna
Bagikan