logo Kompas.id
Hiburan”Ikatan Cinta” dan Kisah...
Iklan

”Ikatan Cinta” dan Kisah Sinetron yang Tetap Digemari Penonton Indonesia

Sinetron adalah hiburan tua yang eksis sejak beberapa dekade lalu. Seiring berjalannya waktu, sinetron bertransformasi jadi opera sabun kerap mengisahkan drama keluarga. Walakin, penggemarnya tetap ada.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vb2jIs6p4kBy_9Mu5CrM0a_SHQ4=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_24432478_61_0.jpeg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Proses shooting sinetron Super Dede 2 di Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (30/6/2016). Sinetron ini turut mewarnai televisi selama Ramadhan dengan menampilkan ustaz dalam tayangannya.

JAKARTA, KOMPAS — Sinema elektronik alias sinetron memang sudah tua. Sinetron tenar ketika orang-orang masih menonton di televisi tabung, jauh sebelum Youtube atau Netflix ada. Walau hiburan-hiburan baru zaman sekarang bermunculan, sinetron tetap langgeng dan punya tempat di jam tayang utama (prime time).

Mata Juria (58) tidak lepas dari layar televisi tuanya, Senin (15/3/2021) pukul 18.30. Saat itu salah satu sinetron kesukaannya sedang tayang. Enggan ketinggalan cerita, kepalanya hanya berpaling dari televisi saat ada yang membeli makanan dagangannya. Kepalanya terus menghadap televisi bahkan saat menggoreng ayam.

Editor:
khaerudin
Bagikan