Dedaunan Hitam Anusapati
Anusapati merujuk pada kompleksitas makna yang menabrak gagasan ruang dan waktu. Bentuk-bentuk karya patung yang awalnya kita asosiakan dengan latar pedesaan, akhirnya muncul dalam semangat dunia yang kontemporer
Hitam legam menawarkan aura suram, juga kemurkaan. Inilah yang dituangkan Anusapati (63), seniman yang lebih dikenal sebagai pematung kontemporer, yang juga dosen di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, melalui pameran lukisan dedaunan hitam untuk mengingatkan murka alam atas hilangnya hutan yang tak berkesudahan.
βIni sebuah lukisan abstraksi dari pengalaman masa kecil tinggal di Cibubur, Jakarta, ketika masih dipenuhi rerimbunan dedaunan. Saya pernah tinggal di Munjul, Cibubur, antara 1962 sampai 1966, masih duduk di bangku SD kelas I sampai IV, β tutur Anusapati, Selasa (26/1/2021) di Yogyakarta.