logo Kompas.id
HiburanKelenturan Seni Tradisi
Iklan

SENI

Kelenturan Seni Tradisi

Ketika seni tradisi dilangsungkan sebagai peristiwa konvensional, publik sulit untuk menyaksikan dengan lebih mendetail. Ketika ditampilkan secara virtual, penampilan seni tradisi akan lebih mendetail.

Oleh
Nawa Tunggal
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/bMPRRMklEd0FtHXPP2WL0c33QnI=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200926H12_SENI-1_FC_1601108278.jpg
Kompas

Tangkapan layar kanal Youtube menampilkan acara pentas wayang orang Sriwedari dengan lakon ”Dewa Ruci”.

Merebaknya ekspresi seni di dunia virtual pada masa pandemi Covid-19 makin menyentuh ranah keragaman seni tradisi kita. Kelenturan seni tradisi pun diuji.

Seorang penari topeng Losari, Cirebon, Nurani M Imran, mengenakan topeng kayunya di babak akhir tarian topeng Klana Bandopati. Wajah topeng itu lengkap tak ubahnya topeng-topeng untuk tarian lain. Namun, topeng ini tanpa celah rongga mata.

Editor:
sariefebriane
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kelenturan Seni Tradisi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan