logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊJazz di antara Virus Korona...
Iklan

Jazz di antara Virus Korona dan Banjir

Calon penonton dari China meminta pengembalian pesanan tiket Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) karena virus korona. Namun, JJF dipastikan tetap berjalan sesuai rencana.

Oleh
DWI BAYU RADIUS/HERLAMBANG JALUARDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TfLdomdXX75FiOLRIPqYBoyjxcw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F94_1582715179.png
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Konferensi pers Jakarta International BNI Java Jazz Festival diselenggarakan di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) dipastikan tetap berlangsung pada 28 Februari-1 Maret 2020 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Musisi mancanegara sudah mulai berdatangan, sementara calon penonton dari China meminta pengembalian pesanan tiket.

”Ada (calon) penonton dari luar negeri yang membatalkan. Mereka mengirim surel bahwa mereka berasal dari China, dan tidak diizinkan keluar negaranya. Dengan alasan itu, kami mengabulkan permintaan pengembalian uangnya,” kata Dewi Gontha, President Director PT Java Festival Production, penyelenggara JJF, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Editor:
Bagikan