Fenomena Urban
”Bisikan” Tetangga Penyelamat Lingkungan
Ajakan tetangga, hadiah kecil, dan diskon belanja bisa jadi dorongan yang dibutuhkan publik untuk peduli pada sampah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F18%2Ffd435bbe-2f75-46b3-b840-f9463de14e3b_jpg.jpg)
Seorang warga Perumahan Althia Park menunjukkan komposter yang ia buat secara mandiri pada Sabtu (15/6/2024) di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Hasil dari komposter, yang diolah dari sampah organik, digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Gaya hidup ramah lingkungan telah dipraktikkan sejumlah komunitas. Ada yang mengolah sampah sampai tuntas, ada yang mengurangi belanja pakaian. Semua dilakukan demi kelestarian bumi dan para penghuninya.
Sudah lama ajakan untuk memilah dan mengolah sampah diserukan. Namun, butuh waktu bertahun-tahun agar publik mau melirik hal ini. Kadang, kita hanya butuh dorongan lebih untuk melakukannya, entah dengan ajakan tetangga atau iming-iming diskon belanja.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "“Bisikan” Tetangga Penyelamat Lingkungan".
Baca Epaper Kompas