Iklan
Ketika Anak-anak Pemulung Bersukaria Menonton Film
Sesekali, aroma sampah, kecut keringat, dan asap pembakaran sayup-sayup tercium. Tikus menyembul dari tumpukan plastik.
Apa jadinya jika anak-anak pemulung disuguhi tontonan yang jarang mereka nikmati? Tentunya kegembiraan bersama orangtuanya. Aktivis sosial, pemerintah daerah, lembaga negara, dan staf kesehatan pun bahu-membahu. Mereka menaburkan sejumput pelipur lara di antara sesaknya kehidupan kaum papa.
Beberapa anak bertepuk tangan didampingi orangtuanya. Lain waktu, bocah-bocah lain tampak menari dengan lincah diiringi musik dari pelantang suara. Kadang, mereka menjerit sembari tertawa-tawa. Di hadapan mereka, layar dengan panjang 4 meter dan tinggi 2 meter disangga dua bambu.