Hewan Kurban
Wangi Parfum di Antara Perengus Kambing
Siasatnya seperti sales promotion girl berbusana yang memperhatikan adab, digitalisasi data kurban, dan kambing gratis.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F31%2F10139195-6071-4b13-8c08-26fbc46a6a15_jpg.jpg)
Pramuniaga perempuan menjadi ujung tombak pemasaran kambing kurban pada salah satu pedagang hewan kurban di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (31/5/2024).
Beraneka kiat dilancarkan penjual kurban demi melariskan dagangannya. Ruang pamer serupa mal, promosi intensif lewat media sosial, hingga mengerahkan pramuniaga—tentu dengan pakaian yang sopan—mereka gencarkan. Status hewan tersebut pada akhirnya turut terlevasi.
Berpenampilan modis, ber-make up dengan wangi parfum yang menyebar tipis, Riris (31) siap menjalankan tugas. Ia menawarkan produk bergerak, berbulu nan lucu kepada pelanggan. ”Produk” itu adalah kambing kurban.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Wangi Parfum di Antara Perengus Kambing".
Baca Epaper Kompas