logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊMenimbang-nimbang Rasa...
Iklan

Menimbang-nimbang Rasa Kemanusiaan

Pelaku sinema ada yang tak peka telah mengeksploitasi perempuan di ceritanya. Sensitivitas jender dikemukakan lagi.

Oleh
RIANA A IBRAHIM, ELSA EMIRIA LEBA, WISNU DEWABRATA
Β· 1 menit baca
Salah satu adegan dalam film <i>Vina: Sebelum 7 Hari</i>.
ARSIP DEE COMPANY

Salah satu adegan dalam film Vina: Sebelum 7 Hari.

Di tengah membaiknya ekosistem perfilman Indonesia dengan berbagai karya yang menggugah rasa, pengayaan terhadap perspektif jender agaknya belum diresapi merata oleh para pelaku industri film. Satu yang patut diingat bahwa perempuan bukanlah ladang cuan, terlebih ketika menjadi korban kekerasan.

Selasa (21/5/2024) sore, lobi bioskop CGV yang berada di lantai paling atas di pusat perbelanjaan Slipi Jaya cukup ramai. Dari empat studio yang tersedia, hanya satu studio yang banyak dituju pengunjung hari itu. Studio itu memutar film Vina: Sebelum 7 Hari yang klaimnya diambil dari kisah nyata Vina, remaja berusia 16 tahun, yang menjadi korban pemerkosaan dan femisida di Cirebon pada 2016.

Editor:
BUDI SUWARNA, MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan