Stres Seusai Liburan
Liburku Sayang, Inginnya Lebih Panjang….
”Post-holiday blues” umumnya dialami masyarakat urban pascaliburan. Ada perasaan tak rela ketika mesti kembali ke kehidupan nyata yang penuh tekanan. Inginnya libur saja....
![Karyawan melintasi jalur pedestrian setelah pulang bekerja di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024). Setelah menjalani liburan akhir tahun, banyak orang kembali harus bangun pagi dan berkutat dengan setumpuk pekerjaan atau tugas. Tidak semua orang siap menghadapinya, lalu mengalami <i>post-holiday blues</i>, sedih bahkan stres pascaliburan.](https://assetd.kompas.id/rbZ_3ljcKxKhndWkGqLV5hiPmIY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F03%2F5ac91e58-bf4b-4cd2-bd62-160900fd7a4b_jpg.jpg)
Karyawan melintasi jalur pedestrian setelah pulang bekerja di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024). Setelah menjalani liburan akhir tahun, banyak orang kembali harus bangun pagi dan berkutat dengan setumpuk pekerjaan atau tugas. Tidak semua orang siap menghadapinya, lalu mengalami post-holiday blues, sedih bahkan stres pascaliburan.
Euforia libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sudah usai. Waktunya kembali bangun pagi dan berkutat dengan setumpuk tanggung jawab yang tertunda. Tak semua orang siap menghadapinya, lalu mengalami post-holiday blues. Rasanya masih ingin libur.…
Post-holiday blues atau kesedihan setelah liburan sebetulnya bukan kondisi langka. Hampir semua orang yang pernah berlibur pernah mengalaminya. Gejala atau keparahannya saja yang berbeda pada tiap-tiap orang.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Liburku Sayang, Inginnya Lebih Panjang….".
Baca Epaper Kompas