Kehidupan
Kopi Gayo Punya Cerita
Tradisi menanam kopi di kawasan Gayo diawali dengan ritual sederhana, Dua Ni Kupi. Ritual ini melambangkan doa dari orangtua ke anaknya agar ia tumbuh besar dan kelak berguna bagi banyak orang.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F01%2F7d3a1432-caa3-48a0-bd6a-0817313cf8cd_jpg.jpg)
Lanskap permukiman warga di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Jumat (24/11/2023). Kawasan yang berada di Dataran Tinggi Gayo ini sangat subur dan menjadi salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.
Bagi masyarakat Gayo, Aceh Tengah, tanaman kopi ibarat anak kesayangan. Sejak ditanam, tanaman kopi didoakan agar tumbuh subur dan kelak memberikan manfaat bagi banyak orang.
Lubang-lubang untuk penanaman kopi telah disiapkan di kaki bukit di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah. Seorang warga kembali mengingatkan untuk membacakan doa yang telah diajarkan, sebelum mulai menanam bibit kopi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Kopi Gayo Punya Cerita".
Baca Epaper Kompas