logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊBahasa Gaul Yang Beralih Jadi ...
Iklan

Bahasa Gaul Yang Beralih Jadi Konten Komedi

Materi komedi tidak selamanya berasal dari musibah seseorang yang membuat senang orang lain. Di tangan para pembuat konten, komedi bisa berangkat dari mana saja, termasuk bahasa pergaulan

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Β· 1 menit baca
Dewi Sekartadji (8), bersama dua temannya, Ihza (kiri) dan Aisyah (kanan), di teras rumah, menikmati konten-konten hiburan di platform Tiktok, Selasa (19/9/2023), Sepulang sekolah, para pelajar SD itu kerap menghabiskan waktu untuk beristirahat sore sembari mencari hiburan di media sosial. Konten-konten yang disukai Dewi di antaranya musik dan parodi komedi
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA

Dewi Sekartadji (8), bersama dua temannya, Ihza (kiri) dan Aisyah (kanan), di teras rumah, menikmati konten-konten hiburan di platform Tiktok, Selasa (19/9/2023), Sepulang sekolah, para pelajar SD itu kerap menghabiskan waktu untuk beristirahat sore sembari mencari hiburan di media sosial. Konten-konten yang disukai Dewi di antaranya musik dan parodi komedi

Komedian senior Amerika Serikat, Carol Burnett, pernah berkata, komedi adalah tragedi yang ditambah dengan waktu. Ini adalah pemahaman klasik dalam dunia komedi yang hendak mengatakan bahwa sebuah tragedi bisa dikemas menjadi lawakan setelah waktu berlalu.

Kalimat legendaris Burnett itu tecermin juga dari kebiasaan pelawak yang mengemas kesialan atau musibah yang mereka alami menjadi bahan lelucon. Namun, perlu waktu agar kenangan menyakitkan itu mereda sehingga siap untuk dibawakan di atas panggung.

Editor:
ADI PRINANTYO
Bagikan