logo Kompas.id
Gaya Hidup“Istana Berkebaya” dan...
Iklan

“Istana Berkebaya” dan Menegaskan Identitas Budaya

Pemaknaan kebaya berubah mengikuti suasana zaman. Ketika nasionalisme Indonesia digelorakan saat berjuang untuk merdeka, laki-laki mengadopsi pakaian Barat sebagai busana sehari-hari.

Oleh
Ninuk M Pambudy
· 1 menit baca
Istri pejabat negara mengenakan kebaya berjalan di landas peraga dalam acara Istana Berkebaya di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023). Acara dalam rangka rangkaian HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia ini diikuti 401 penampil. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Estu Handayani Ma'ruf Amin hadir dalam acara ini.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Istri pejabat negara mengenakan kebaya berjalan di landas peraga dalam acara Istana Berkebaya di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023). Acara dalam rangka rangkaian HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia ini diikuti 401 penampil. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Estu Handayani Ma'ruf Amin hadir dalam acara ini.

Menjelang peringatan HUT ke-78 Indonesia, Presiden Joko Widodo, Ny Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ny Wury Ma’ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menghelat “Istana Berkebaya”. Ini pertama kali Istana mengadakan kegiatan semacam ini.

Ketika undangan datang melalui pesan What’sApp dari Biro Pers Istana untuk berpartisipasi dalam acara “Istana Berkebaya” pertanyaan pertama adalah dalam rangka apa dan mengapa berkebaya (encim)?

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan