logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊHidup Frugal demi Masa Depan: ...
Iklan

Hidup Frugal demi Masa Depan: Irit atau Pelit?

Hidup frugal kerap disebut-sebut sebagai bentuk pengelolaan keuangan yang baik. Namun perlu berhati-hati agar tak terjebak menjadi pelit. Ingat untuk irit, bukan pelit.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA, RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
Β· 1 menit baca
Remaja berbelanja beraneka pakaian bekas yang dijual dalam acara The Mob Festival di kompleks Taman Pintar, Yogyakarta, Rabu (6/10/2021). Acara yang berlangsung selama sepekan tersebut menjadi ajang untuk mempermudah para pedagang busana impor bekas dalam menggapai konsumen mereka. Acara dengan sasaran konsumen dari kalangan generasi muda ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.
FERGANATA INDRA RIATMOKO

Remaja berbelanja beraneka pakaian bekas yang dijual dalam acara The Mob Festival di kompleks Taman Pintar, Yogyakarta, Rabu (6/10/2021). Acara yang berlangsung selama sepekan tersebut menjadi ajang untuk mempermudah para pedagang busana impor bekas dalam menggapai konsumen mereka. Acara dengan sasaran konsumen dari kalangan generasi muda ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hidup minimalis alias berhemat (frugality) kian populer dari waktu ke waktu. Banyak orang kini menyadari pentingnya mencari, menyisihkan, dan mengalokasikan dana untuk tujuan hidup yang lebih besar ketimbang sekadar mengikuti tren material yang terus berubah.

Memaknai kesederhanaan lebih dari sekadar upaya untuk menabung uang. Hal itu membutuhkan usaha tawar-menawar dengan diri sendiri untuk menyeimbangkan keinginan sekaligus menyisihkan uang. Seseorang yang sederhana biasanya menyadari dan memiliki tujuan yang lebih besar dalam hidupnya, daripada berpatokan pada sesuatu yang materialistis, seperti tertulis dalam Frugal Living: When Less Means More karya Fhilcar Faunillan.

Editor:
RIANA A IBRAHIM
Bagikan