logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊAtas Nama Puisi, Jarak Pun...
Iklan

Atas Nama Puisi, Jarak Pun Kulipat

Jadilah, atas nama puisi, jarak dan waktu bisa dilipat-lipat; jauh pun terasa dekat. Kesusahan selama dalam perjalanan bisa ditanggung bersama pada akhirnya.

Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
Β· 1 menit baca
Penyair asal Kotamobagu, Hamri Manoppo, turut meluncurkan buku puisi bersama 100 penyair lainnya dalam perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2022, 24-27 September 2022 di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
KOMPAS/PUTU FAJAR ARCANA

Penyair asal Kotamobagu, Hamri Manoppo, turut meluncurkan buku puisi bersama 100 penyair lainnya dalam perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2022, 24-27 September 2022 di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Atas nama puisi, para penyair rela menembus waktu berpuluh-puluh jam. Jarak yang terbentang jauh dilipat-lipat agar terasa dekat. Padahal, berbagai kesulitan senantiasa mengintai selama perjalanan. Mengapa para penghayat kata-kata ini cinta setengah mati kepada puisi?

Hamri Manoppo (67) berangkat dari Kotamobagu pukul 23.00 menuju Manado. Jarak kedua kota di Sulawesi Utara yang lebih dari 180 kilometer itu ia tempuh dengan kendaraan lebih dari 4 jam. Pagi hari Hamri akan terbang dengan pesawat pertama Manado-Jakarta. Semua berjalan lancar dan seolah-olah baik-baik saja.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan