Ramai-ramai Merayakan NFT
Meski nilai mata uang kripto tak menentu, NFT dirasakan memberi banyak manfaat bagi sejumlah seniman. Hal yang paling berdampak adalah minimnya campur tangan pihak lain. Relasi kreator dengan apresiatornya organik.
Karya seni digital dalam medium NFT atau non-fungible token sedang digandrungi pelaku seni berbasis gambar juga musik. Ia punya aturan main sendiri yang dianggap membebaskan dari campur tangan pihak yang “tidak perlu”; mendekatkan kreator dengan apresiatornya, yang berdampak pada perolehan profit. Meski nilai mata uang kripto tak menentu, kehadiran medium NFT masih patut dirayakan.
Galam Zulkifli (51) menceritakan pengalaman manis yang ia rasakan pada Maret 2022. Salah satu karya seni NFT berbasis lukisan yang ia unggah di “jagat” Etherium laku senilai 5 ETH, mata uang di salah satu semesta maya itu. Nilai satu koin uang kripto ETH pada waktu itu kira-kira setara dengan Rp 45 juta di jagat nyata. Jadi, satu lukisannya dibeli orang seharga Rp 225 juta. Di dalam kesepakatan transaksi NFT, Galam menyertakan lukisan fisik turut dikirim ke pembeli jika karya digitalnya terbeli.