Puluhan tahun mendokumentasikan berbagai sisi Candi Borobudur dan proyek-proyek penelitian arkeologi di Indonesia, membuat Suparno begitu menghayati apa yang dikerjakan. Cerita kehidupan manusia di relief Borobudur begitu merasuk ke jiwanya. Penghayatan tersebut membuat Suparno kini bersemangat menyebarkan energi dari foto-foto Borobudur.
Suparno mengenal fotografi dari ayahnya yang menjadi tenaga ahli mencocokkan batu di Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Ia belajar memotret menggunakan kamera medium format jenis rangefinder merek Moskva. Teknik dasar fotografi diajarkan ayahnya terutama untuk memotret lanskap harus memperhatikan cahaya matahari apakah cerah atau mendung.