logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊSoetandyo
Iklan

Soetandyo

Integritas dan kemampuan intelektual membuat Pak Tandyo menjadi panutan bagi para akademisi dan ara aktivis pejuang serta pemberdaya rakyat. Ia bersepeda ke kampus dan sering naik angkutan umum. Selalu sederhana.

Oleh
Alissa Wahid
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BoYhEup1yHTaU-zeLZFhZhjT20I=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211218-Opini-Digital-1_1639824869.jpg

Pada tanggal 14 Desember 2011, Profesor Soetandyo Wignjosoebroto menerima Yap Thian Hiem Award atas kiprah panjangnya sebagai Pejuang Hak Asasi Manusia. Tepat sepuluh tahun kemudian, yakni pada 14 Desember 2021, saya menerima anugerah Soetandyo Award dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga di Surabaya. Anugerah yang dinisbatkan kepada sang profesor.

Saya menerima anugerah ini bersama KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal yang tekun berkiprah dalam membangun keberagamaan yang moderat di Indonesia. Oleh dewan juri Award, kami berdua dipandang memiliki watak perjuangan yang selaras dengan Pak Tandyo, panggilan akrab sang profesor.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan