Iklan
”Kompas”, Berjalanlah dengan Jurnalisme O2
Disrupsi dan pandemi adalah ”double jab” yang harus kami terima. Kami tetap bertahan dan terus berjuang dengan jalan O2. Kami yakin jalan jurnalisme O2 itu yang menyelamatkan ”Kompas”.
Pandemi bagaikan pukulan jab kedua yang harus diterima industri media. Sebelumnya mereka sudah menerima jab pertama berupa disrupsi informasi. Kendati sedikit sempoyongan, pembaca berharap agar media ini tetap bisa berjalan dengan jurnalisme O2.
Iwan Kamah, seorang pekerja lepas, sudah membaca Kompas sejak tahun 1975, saat ia dan Kompas sama-sama berumur 10 tahun. Ia membaca dari koran yang dilanggankan oleh orangtuanya. Baru pada 1990-an, ia berlangganan secara mandiri dan saat ini berlangganan Kompas.id.