logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊRevolusi Jati Diri Orang Bali
Iklan

Revolusi Jati Diri Orang Bali

Orang Bali yang minder karena merasa menjadi minoritas dalam pergaulan nasional telah menemukan kebudayaan sebagai celah untuk memperkokoh identitas sekaligus memperkuat ekonomi.

Oleh
Putu Fajar Arcana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Z2urmnTBWtElq-QAPJhbFBFJ4k=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210626APRIDANA05_1624703291.jpg
PANITIA PKB/I KOMANG LUTRISNA APRIDANA

Pementasan seni Gandrung Sekaa Kesenian Pada Sandhi, Banjar Abasan, Desa Padangsambian, Denpasar Barat, dalam Pesta Kesenian Bali, Selasa (22/6/2021), di Gedung Ksirarnawa Denpasar.

Pesta Kesenian Bali bukan sekadar tontonan, melainkan telah lama menjadi wahana pengukuhan jati diri. Orang Bali yang minder karena merasa menjadi minoritas dalam pergaulan nasional telah menemukan kebudayaan sebagai celah untuk memperkokoh identitas, sekaligus membawa dampak ekonomi yang menjanjikan masa depan lebih cerah.

Pemandangan di Taman Budaya Denpasar, Sabtu (19/6/2021) malam, tampak lengang. Hanya satu dua orang yang tampak duduk di beberapa sudut halaman yang begitu luas. Setelah melewati jajaran instalasi bambu yang menghubungkan amfiteater Ardha Candra dan panggung tertutup Ksirarnawa, kita akan sampai di sebuah pelataran. Ada ruang-ruang di mana para penekun industri kerajinan memamerkan hasil karya mereka. Sebelum memasuki ruang pameran, Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster sedang mengobrol dengan seseorang. ”Mari singgah dulu, minum kopi,” katanya.

Editor:
budisuwarna
Bagikan