logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊDorong Optimalisasi Potensi...
Iklan

Dorong Optimalisasi Potensi Musik Tradisional

Indonesia pun memiliki keragaman musik tradisi yang kaya. UNESCO menyebut Indonesia sebagai negara adikuasa di bidang budaya.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1krFdA3E3JU1wCuHPwV3BoIYJp8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200205_ENGLISH-EKPEDISI-TEH_A_web_1580908029.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pemain orkes gamelan memainkan musik tradisional di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (23/6/2019). Gamelan ini pernah dimainkan Kelompok Gamelan Sari Oneng Parakansalak yang menjadi pengiring peresmian menara Eiffel Paris pada 3 Maret 1889. Pekerja Parakan Salak yang tergabung dalam Gamelan Sari Oneng ini menjadi semacam duta budaya Hindia Belanda dan berkeliling dunia, di antaranya ke Amsterdam exposition 1883, Paris exposition 1889 dan Columbian exposition di Chicago 1893.

JAKARTA, KOMPAS β€” Potensi musik tradisi di Indonesia besar, tetapi pengelolaannya dinilai belum optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkannya, baik oleh sesama musisi maupun pemerintah.

Sebelum pandemi Covid-19, musik tradisi sudah mengalami tantangan karena ruang pentas yang terbatas. Musik ini umumnya dijumpai saat hajatan publik. Pandemi membatasi penyelenggaraan acara tersebut sehingga hilang pula kesempatan pemusik tradisi untuk pentas.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan