logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บLika-liku Perburuan Buku
Iklan

Lika-liku Perburuan Buku

Setiap pemburu buku punya cara sendiri untuk mendapatkan buku bekas yang bernilai tinggi. Ada yang memanfaatkan petugas keamanan, mahasiswa indekos, hingga tukang kebun.

Oleh
Elsa Emiria Leba dan Budi Suwarna
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/slZN8qcKZ_AdaX-jvyctNcdRa54=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F6c51ba35-19e0-4afc-a9c7-3a57e4c25da9_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pekerja merapikan buku-buku bekas agar mudah dilihat oleh pembeli di kios buku bekas Guru Bangsa di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (3/6/2021). Selain berburu langsung ke lapak-lapak buku bekas, penggemar bahan bacaan bekas ini juga berburu secara daring.

Persaingan dalam berburu buku bekas ternyata sangat ketat. Para pemburu buku biasanya punya trik tersendiri untuk mendapatkan buku bekas yang punya nilai tinggi. Ada yang membuat jaringan dengan petugas keamanan dan tukang kebun di kompleks-kompleks perumahan, kolektor barang antik, hingga mahasisa kos-kosan.

Di kalangan pedagang buku bekas, Ependi Simanjutak alias Ucok diberi julukan โ€tukang kuras buku bekasโ€. Julukan itu diberikan karena ia sering sekali mendapat buku hingga bertruk-truk dari banyak rumah pejabat. Bagaimana Ucok tahu ada keluarga pejabat yang membuang buku dalam jumlah banyak?

Editor:
budisuwarna
Bagikan