Roda-roda Seni di ”Kota Bengawan” Enggan Berhenti
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, kegiatan kesenian di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mulai bergulir. Para penari, pemain ketoprak, dan kelompok wayang orang kembali naik panggung dengan sejumlah penyesuaian.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F336ab685-20ea-4054-a6c0-fa217db54e66_jpg.jpg){kind=logo}
Penari yang tergabung dalam Bengkel Seni Adanu Jumantoro berlatih di pendopo Sasono Mulyo, kompleks Keraton Surakarta, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (17/3/2021). Latihan itu untuk mempersiapkan pentas bertajuk ”Himanda Adilaga” yang akan disiarkan secara daring pada 27 Maret mendatang.
Genap setahun terjerembap akibat pandemi Covid-19, kegiatan kesenian di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mulai bergulir. Para seniman kembali naik panggung dengan sejumlah penyesuaian. Hikmah yang dipetik, pandemi ikut merangsang kreativitas mereka.
Mata Devi Putri (29) berbinar-binar ketika gilirannya menari tiba. Di tengah hujan yang deras mengguyur pendopo Sasono Mulyo di kompleks Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (17/3/2021) sore, tubuhnya mulai bergerak gemulai menarikan tari bedhayan bersama beberapa penari lain. Tanpa iringan gamelan, ia tuntaskan setiap gerakan dengan ketukan pelatih. Sesekali, sampur di pinggangnya dikibaskan.