logo Kompas.id
Gaya HidupMasih Perlukah Ponsel...
Iklan

Masih Perlukah Ponsel ”Flagship”?

Ponsel kelas menengah mulai memiliki fitur-fitur khas ponsel ”flagship”. Ponsel andalan terbaru Google, Pixel 5, bahkan menggunakan cipset kelas menengah. Ponsel kelas menengah kian menemukan relevansi di tengah pandemi.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rK0989wmLymF0-lNMDHHgD8t_TM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fe892000a-638f-46be-8470-624aebd31654_jpg.jpg
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Tampak depan Oppo Reno4 Pro

Seri ponsel pintar Pixel milik Google memang tidak sepopuler barisan ponsel Galaxy S milik Samsung ataupun beragam tawaran dari Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Namun, Google Pixel tetap menjadi patokan karena bisa dianggap sebagai manifestasi visi Google—sang pengembang Android—mengenai perangkat yang ideal. Bisa dibilang, Google Pixel adalah jawaban Android terhadap Apple iPhone.

Pekan lalu, Google pun meluncurkan ponsel Pixel flagship terbarunya, Pixel 5. Hal yang diluar kebiasaan adalah Pixel 5 tidak menggunakan cipset flagship alias cipset kelas teratas. Alih-alih menggunakan cipset Snapdragon 865 dari Qualcomm yang digunakan oleh ponsel andalan produsen lain, Google memilih cip Snapdragon 765, cipset kelas menengah. Mengapa?

Editor:
khaerudin, dahonofitrianto
Bagikan