Iklan
Berhijrah ke Layanan “Video on Demand”
Sejumlah orang terdorong merasakan sensasi nonton film dengan layanan ”video on demand” selama pandemi Covid-19. Jumlah pengguna layanan ini menunjukkan pertumbuhan positif.
JAKARTA, KOMPAS — Dengan layanan video on demand, sejumlah orang memindahkan hobi menonton film dari layar bioskop ke layar gawai. Jumlah pengguna layanan ini menunjukkan tren positif, khususnya saat pandemi. Tren positif diprediksi berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.
Siswa SMA di Ciamis, Jawa Barat, Aditya Prayoga (15), mengatakan baru saja berlangganan Netflix, kemarin. Dia berlangganan karena ingin menonton film dokumenter Blackpink: Light Up the Sky yang hanya tayang di Netflix. Ia membayar Rp 35.000 untuk langganan sebulan.