logo Kompas.id
Gaya HidupBias Rasial Algoritma Masih...
Iklan

Bias Rasial Algoritma Masih Menjadi Persoalan

Sistem ”crop” otomatis Twitter menampilkan senator berkulit putih dibandingkan Barack Obama. Zoom tidak mendeteksi figur berkulit hitam. Bahkan, salah tangkap akibat teknologi ”facial recognition” yang salah mengenali.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/71XZcgfOp_YAoOrSXRnx7f2cvDY=/1024x689/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fec48e29d-1b3c-48b5-97c7-41958dac8d1d_jpg.jpg
TANGKAPAN LAYAR TWITTER

Pengembang perangkat lunak, Tony Arcieri, mencoba menguji algoritma pada linimasa Twitter dengan foto yang diunggahnya (foto A dan foto B). Hasilnya sesuai dengan tangkapan layar cuitannya; Obama diabaikan, Twitter memilih foto Senator Republikan berkulit putih Mitch McConnell yang muncul di linimasa.

Masih ada masalah pada algoritma dan teknologi kecerdasan buatan, khususnya pada platform digital yang digunakan sehari-hari. Algoritma yang digunakan oleh media sosial ternyata masih memiliki bias rasial.

Sistem ”crop” otomatis Twitter menampilkan senator berkulit putih dibandingkan dengan Presiden Ke-44 Amerika Serikat Barack Obama, sementara layanan video konferensi Zoom tidak mendeteksi figur berkulit hitam. Bahkan, salah tangkap pun terjadi akibat teknologi facial recognition yang salah mengenali.

Editor:
khaerudin
Bagikan