logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊWajah Baru Evolusi Mode
Iklan

Wajah Baru Evolusi Mode

Dampak pandemi Covid-19 tak terelakkan, terlebih untuk sektor tersier, seperti mode. Pembatasan sosial membuat orang tidak banyak pergi ke mana-mana, tidak ke kantor, apalagi ke pesta.

Oleh
Fransisca Romana Ninik/Riana A Ibrahim/ Mawar Kusuma
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xa-rznuPCstMlpCyiVmPLJ3iG_U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fe4ba1619-f95d-483f-965b-2e6d8c357263_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Pendiri Sare Studio, Cempaka (kanan), melakukan kontrol kualitas produksi home dress alias baju rumah miliknya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2020). Sare Studio memulai produksi home dress sejak 2015, yang kini menjadi tren di tengah wabah Covid-19.

Dampak pandemi Covid-19 tak terelakkan, terlebih untuk sektor tersier, seperti mode. Pembatasan sosial membuat orang tidak banyak pergi ke mana-mana, tidak ke kantor, apalagi ke pesta. Pembelian produk mode pun terjun bebas.

Angka penurunan pembelanjaan mode ini tidak main-main. Firma riset Global Data di Inggris mencatat, belanja mode untuk busana dan alas kaki di Inggris Raya merosot hingga 11,1 miliar poundsterling (sekitar Rp 200 triliun) pada tahun 2020 akibat pandemi. Di Indonesia, pelaku mode rerata mengeluhkan penurunan tajam penjualan 70 hingga 90 persen.

Editor:
kompascetak
Bagikan