FotografiFoto CeritaTenun ”Sido” Parengan
Kompas/Agus Susanto

Tenun ”Sido” Parengan

Tenun parengan khas Lamongan.

Oleh
Agus Susanto
· 1 menit baca

Suara antuk dari alat tenun bukan mesin (ATBM) terdengar sayup dari jalan desa yang aspalnya sudah mengelupas. Hujan deras yang mengguyur pada pertengahan Februari lalu tak menyiutkan petenun terus bekerja. Lukman mendesain motif pada bentangan, Zainuhan mengelos benang, Kaslan menyekir gulungan benang, dan Suhud menenunnya hingga menjadi kain busana. Berbeda dengan daerah tenun tradisional lainnya, petenun di sini kebanyakan laki-laki.

Usaha tenun ikat diwariskan turun-temurun di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur. Usaha yang dimulai tahun 1954 itu mengalami masa pasang surut.  Tahun 1965 adalah masa kejatuhan yang pertama, bangkit kembali tahun 1971 dan jatuh lagi tahun 1978 dan akhirnya bangkit lagi tahun 1981.

https://cdn-assetd.kompas.id/DCILV4cauafQ25Fzl9FbVo6nHN8=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F9ab7dec5-0a3e-49b8-a9a8-81074fa01540_jpg.jpg
Kompas

Kaslan Menyekir (Menggulung) Benang

Memuat data...
Memuat data...