logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บKeheningan yang Megah
Iklan

Keheningan yang Megah

Di benua keenam planet ini, di Antartika atau Kutub Selatan, sedikit saja orang bisa menginjakkan kaki ke sana. Ketika punya kesempatan singgah di sana, tentu ada kenangan yang mengendap.

Oleh
NAWA TUNGGAL
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CooJ4jjFCB9hErCceTh_i7JrMlI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FAntarktik-Keresahan-Akan-Pemanasan-Global_87905080_1583593067.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI) 02-03-2020

Empat sahabat, Benny Soetrisno, Jay Subiyakto, Krish Suharnoko, dan Yori Antar, menggelar pameran dan peluncuran buku fotografi bertajuk โ€An(t)arktikโ€ di Rumah Maen, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020). Pameran ini mengangkat isu pemanasan global.

Di benua keenam planet ini, di Antartika atau Kutub Selatan, sedikit saja orang bisa menginjakkan kaki ke sana. Ketika punya kesempatan singgah di sana, tentu ada kenangan yang mengendap. Satu di antaranya mungkin keheningan yang paling megah.

โ€Kapal kami tiba di Antartika pada 13 Februari 2013. Ketika itu suhunya minus 30 derajat celsius. Kenangan yang paling mengesankan, di sana saya merasakan keheningan yang paling senyap, keheningan yang sangat megah,โ€ ujar Jay Subiyakto (60), Rabu (4/3/2020) di Jakarta.

Editor:
Bagikan