MUSIK
Melambat untuk Melesat
Menjadi ibu dan tetap berkarier sebagai penyanyi atau musisi bukan perkara mudah. Dunia musik, pada beberapa hal, berasosiasi dengan dunia yang tak ramah anak.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200208H15_MUSIK-1_web_87118228_1581172098.jpg)
Fitria Anggraeni alias Fia (tengah) dan Daniel Samarkand (kiri), duo personel grup musik Riuh Sunyi, bersama anak mereka, Ichelle, saat beraktivitas di sebuah studio musik di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Para perempuan penyanyi dan musisi yang juga melakoni peran sebagai ibu harus berjuang menyeimbangkan diri agar kedua peran itu bisa berjalan beriringan. Sepak terjang mereka mungkin sedikit melambat. Tetapi, mimpi mereka tetap hidup dan menyala. Apabila saatnya tiba, mereka kembali melesat.
Menjadi ibu dan tetap berkarier sebagai penyanyi atau musisi bukan perkara mudah. Dunia musik, pada beberapa hal, berasosiasi dengan dunia yang tak ramah anak. Suara musik keras, panggung-panggung yang digelar malam hari, minuman keras, dan serbuan asap rokok sampai detik ini tak benar-benar hilang dari panggung musik. Itu menjadikan dunia musik kerap tak ramah anak. Belum lagi soal kompetisi yang ketat di kancah musik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 15 dengan judul "Melambat untuk Melesat".
Baca Epaper Kompas