logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บLukisan Klorofil
Iklan

Lukisan Klorofil

Ladang kreativitas seni rupa kontemporer masih terbentang luas. Salah satunya, mengolah dedaunan hijau yang diekstraksi dan dicampurkan dengan bahan dasar cat minyak untuk melukis, jadilah lukisan-lukisan klorofil.

Oleh
NAWA TUNGGAL
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iytTyLB4VjDxoPcPx0mfHUn-2js=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FPrimitive-Mornings_85562920_1575731906.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS) 06-12-2019

Seniman asal Italia, Filippo Sciascia, memamerkan puluhan karya lukisan dan instalasi dalam pameran bertajuk Primitive Mornings di Rubanah Underground Hub, Jakarta, Jumat (6/12/2019). Pameran berlangsung hingga Sabtu (11/1/2020).

Ada di antaranya salah satu lukisan yang hanya dengan satu warna polos, yaitu warna hijau, dari cat klorofil itu. Karya itu diberi judul โ€Lux Luminaโ€ (2017), tertulis dengan media green natural pigment (pigmen hijau alami) di atas kanvas berukuran 172 sentimeter x 150 sentimeter.

Sekilas, itu seperti bidang kanvas kosong yang kebetulan diberi warna dasar hijau. Tetapi, ternyata itu sudah selesai sebagai karya seni rupa kontemporer yang lebih mengutamakan konteks dan gagasan ketimbang eksekusi visualnya.

Editor:
Bagikan