logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บDekade yang Kelam bagi Musik...
Iklan

Dekade yang Kelam bagi Musik Rock

Meskipun dicintai penggemarnya, popularitas musik rock mulai pudar. Selera musik warga dunia lebih banyak bergeser pada genre hiphop, pop, dan musik elektronik dansa ketimbang rock. Mengapa ini bisa terjadi?

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zIj2m7Sv1nPVaQlMOGcSmg8a9X4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FGrup-Extreme-Konser-Jogjarockarta_84707995_1573318816.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA) 03-11-2019

Gitaris Nuno Bettencourt (kanan) dan basis Pat Badger beraksi saat tampil bersama grup Extreme dalam konser Jogjarockarta di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (3/11/2019) malam.

Musik rock selalu punya tempat di telinga dan hati penikmatnya. Namun, dekade ini musik yang identik dengan kebisingan ini jauh dari ingar bingar popularitas industri musik dunia. Selama 10 tahun terakhir, selera musik dunia lebih jatuh hati kepada genre hiphop, pop, dan musik elektronik dansa ketimbang rock. Ada apa dengan musik rock?

Mengutip situs pemeringkat tangga lagu dunia Billboard.com, tidak ada satu pun lagu ataupun musisi rock yang berhasil merangsek masuk 100 lagu terbaik dalam dekade ini. Takhta lagu nomor wahid dekade ini digenggam lagu bergenre pop-funk, yaitu โ€Uptown Funkโ€ yang dipopulerkan oleh Bruno Mars dan Mark Ronson.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan