Padamu Shangri-La Terakhir
Pagi itu, kabut putih tebal tersibak perlahan memunculkan imaji yang menyihir kesadaran. Sebuah kuil tua nan magis di bibir tebing menyembul anggun bersaput misteri. Diam-diam, rasa damai menyusupi kalbu.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FAvontur-Bhutan_85303772_1575121157.jpg)
Pemandangan Tiger’s Nest atau Kuil Taktsang, destinasi ikonik di Bhutan.
Pagi itu, kabut putih tebal tersibak perlahan memunculkan imaji yang menyihir kesadaran. Sebuah kuil tua nan magis di bibir tebing menyembul anggun bersaput misteri. Diam-diam, rasa damai menyusupi kalbu. Keindahan dramatis ini nyaris sulit dicerna. Apakah ini limbo?
”Would you like to have a cup of tea?” suara lembut Ugyen Tshewang, sang pemandu tur dari Druk Asia, memecah lamunan. Ya ampun, pemandangan di depan mata ini nyata adanya, bukan ilusi, bukan mimpi, apalagi limbo. Inilah puncak perjalanan di Bhutan, negeri mungil di ujung timur pegunungan Himalaya di Asia Selatan. Negeri yang diam-diam kerap mendekam dalam bucket list para pelancong.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Padamu Shangri-La Terakhir".
Baca Epaper Kompas